Belum Genap Berusia Satu Bulan, KIM Kalibeber Raih Juara 3 LCC KIM Kabupaten


IMG-20190917-WA0025

What an achievement!

Sedikit cerita, lomba cerdas cermat ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Gelar Informasi Daerah beserta pameran yang diadakan oleh diskominfo Wonosobo. LCC ini dilaksanakan pada 17 dan 18 kemarin dengan diikuti oleh 16 KIM di Wonosobo. Kenapa hanya 16? Mungkin mereka adalah KIM yang masih/sedang aktif. Anggota kelompok dari tim KIM Kalibeber terdiri dari saya, Mamat Kamajaya (ketua) dan Hari Kurniawan. Meski rasanya baru kemarin saja Pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kalibeber dan bahkan belum ada rapat perdana, kami tetap optimis mengikuti lomba ini. Kami tidak berniat hanya ikut berpartisipasi dan meramaikan saja. Meskipun persiapannya, hanya dua hari saja.

LCC ini menerapkan format penyisihan, eliminasi, dan final. Pada babak penyisihan (tanggal 17) digunakan tes tertulis. Materi soal adalah seputar wonosobo dari mulai sejarah, budaya hingga pariwisata serta materi jurnalistik umum. Untungnya, dua hari sebelum lomba kami telah mempersiapkan materi dari kisi-kisi LCC KIM tahun-tahun sebelumnya. Dari 16 peserta akan diambil 9 peserta dengan nilai terbaik untuk lanjut ke babak berikutnya. Nyaris tak lolos, KIM Kalibeber menempati urutan ke-8.

Kemudian babak kedua adalah eliminasi. Dari 9 peserta dibagi kedalam 3 kelompok yang akan bertanding dengan menjawab langsung soal yang diberikan juri. Dari 3 kelompok masing-masing diambil 1 terbaik yang mendapatkan poin terbanyak. Babak ini sama dengan babak final yaitu pertama terdiri dari pertanyaan wajib, lemparan dan rebutan. Nyaris tak lolos lagi, KIM Kalibeber sempat ketinggalan poin di pertanyaan wajib namun berhasil mengumpulkan banyak poin di pertanyaan lemparan. Perasaan kami sangat puas karena bisa membalikkan keadaan.

Pada babak final (tanggal 18) kami sempat mengeluhkan bel yang agak error pada meja 1. Bel telat berbunyi dan tombol harus ditekan kuat. Yep, kami masih mengandalkan pertanyaan lemparan dan rebutan karena pada pertanyaan wajib kami agak kesulitan menjawab karena sulitnya pertanyaan. Alhasil kami kesusahan dalam berebut poin (karena bel error tadi). Tapi Alhamdulillah kami masih bisa juara 3 dan mendapatkan hadiahnya. Banyak ketegangan selama lomba dan dari sini saya belajar banyak mengenai berpikir dan mengambil keputusan (jawaban) secara tepat meski sempat didiskusikan dengan waktu sangat singkat.

Oh iya, untuk juara satu dan dua diraih oleh KIM yang sudah lama sekali eksistensinya, yaitu KIM dari desa Sawangan dan KIM JAGUAR (Jangkrikan Guyub & Rukun) 😀 Bahkan mereka juga sudah ikut berpartisipasi dengan membuat stand dalam pameran yang berisi produk-produk dari desa mereka. Di tahun sebelumnya juga, mereka berdua juara bertahan, sama persis, Sawangan juara satu dan JAGUAR juara dua. Jadi kami KIM Kalibeber adalah tim yang berusaha menjadi kuda hitam namun belum menjadi yang terbaik karena minimnya pengalaman dan kurangnya persiapan 😀

Skor akhir pada babak final adalah 1.100, 930 dan 870 untuk juara satu, dua dan tiga secara berturut-turut. Selamat untuk para pemenang 👏👏👍🏻

Terakhir, mari sejenak kita nikmati moment pencapaian ini… hehe

IMG-20190916-WA0042
Kata orang, keberhasilan itu bertemunya peluang dengan kesiapan #gladibersih #h-1
IMG-20190917-WA0014
Sesi tertulis, soal-soalnya buanyak, terkait sosial budaya sejarah wonosobo, kebijakan publik dan jurnalistik
IMG-20190918-WA0019
Dapat dukungan penuh dari teman-teman KIM dan Karang Taruna Kalibeber
IMG-20190917-WA0032
Momen ketika kami ditanya nama kapolres wonosobo kemudian jawabannya adalah pak slamet (karena kami tidak tahu dan jawab asal), sesaat suasana pecah, ternyata yang benar adalah pak waras, agak-agak nyrempet lah wkwkkw
69248261_155250518897696_1730264898193162122_n
Comeback is real guys, cuman comeback sama mantan aja yang unreal 😀
WhatsApp Image 2019-09-18 at 9.49.25 PM
Momen paling mengharukan di malam puncak penganugerahan 😛
IMG-20190918-WA0076
Bagi tiga lima ratusan hehe
IMG-20190918-WA0079
Itu yang sebelah dari KIM Sawangan mau foto juga 😀

Pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kalibeber


Siang tadi baru saja sampai rumah setelah kerja tiba-tiba saya dapat telfon dari teman satu RT. Katanya di sekretariat PGRI Kalibeber sedang diadakan sosialisasi dari Dinas Kominfo Wonosobo mengenai pembentukan KIM. Tanpa pikir panjang langsung saja saya kesana daripada gabut di rumah kan ya, tak lupa juga mengabari satu teman lain RW sebelah agar bisa meramaikan acara. Karena sebenarnya penasaran juga sih awalnya saya tidak tahu KIM ini apa.

Usut punya usut, acara tersebut diprakarsai oleh teman-teman KKN Kalibeber dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Diskominfo Wonosobo. Good job kawan, sebuah program kerja yang bagus karena selama ini di Kelurahan Kalibeber belum ada KIM dan hanya Karang Taruna. Karang Taruna saja sekarang lebih fokus kegiatannya ke pagelaran sepakbola mulai dari adanya latihan SSB dan kompetisi.

_DSC06695
Kiri ke kanan: Mas Yusuf, Pak Lurah, Pak Ganes

Acara ini dihadiri oleh sekitar tak lebih dari 15 warga saja karena mungkin kurangnya sosialisasi, saya sendiri tidak tahu kalau tidak diberi tahu oleh teman saya. Paling tidak hampir semua RW terwakili hanya mungkin ada 5 RW saja yang tidak ada perwakilannya. Pak lurah juga datang tentu saja, dan sebagai pembicara utamanya ialah bapak Ganeswara Wibawa yang merupakan kepala seksi Pelayanan Informasi Publik dan Pemberdayaan Komunikasi Sosial Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas.

Banyak sekali materi yang disampaikan terkait dengan KIM. Namun secara garis besar saya menyimpulkan bahwa KIM ini hampir mirip dengan karang taruna namun lingkup aktifitasnya adalah di dunia informasi. Kurang lebih KIM adalah jurnalistiknya desa. Tidak hanya terbatas di dunia jurnalistik, KIM juga bisa mengembangkan kegiatannya namun tetap dengan memegang prinsip diseminasi yang memungkinkan bagi masyarakat di desanya, pelatihan-pelatihan, atau juga bisa mengangkat potensi daerah seperti produk atau budaya lokal agar lebih dikenal oleh khalayak (promosi). Materi lebih lengkap mengenai KIM bisa browse di google.

Seusai sesi materi, dilanjutkan dengan diskusi dan pembentukan struktur organisasi, mulai dari ketua, sekretaris dan bidang-bidang lain. Karna hasil dari musyawarah saya kebagian di bidang Pelayanan dan Diseminasi Informasi. Harapan kedepannya, KIM ini dapat berjalan dan dapat membuat program kerja yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat Kalibeber.

Amin.

_DSC06770
Materi lain dari teman-teman KKN diisi dengan pelatihan web
Foto bersama usai acara
Lebih banyak panitia daripada peserta di penghujung acara 😀
_DSC06748
Sturktur organisasi / pengurus KIM Kalibeber

Cara Menyemai Benih (Pakcoy) yang baik


Sebagai mahasiswa pertanian rasanya kurang afdhol kalau belum memposting bagaimana caranya menyemai benih. Hal ini merupakan skill dasar yang harus dimiliki oleh seorang petani, botanis, dan anda berkegiatan basis pertanian. Sewaktu di bangku kuliah dulu saya sempat bingung mengenai benih dan bibit, ternyata keduanya berbeda. Mungkin banyak orang men-satu artikan benih dan bibit dan tetap memiliki arti sama karena hal yang dimaksud kebetulan sama. Benih identik dengan biji, dimana biji merupakan hasil dari proses reproduksi tanaman pada fase pembungaan dimana biji terbentuk karena bertemunya sel betina dengan jantan (penyerbukan). SingkatnyaBaca selebihnya »

Tanah

Kenapa Ilmu Tanah `Penting` dipelajari ?


Bismillahirrahmaanirrahiim.

Em, lagi asyik – asyiknya belajar & ngebayangin tanah , kepikiran juga buat nge-post apa yang aku baca terutama otomatis yaitu tentang Kenapa ? Lho,

Ilmu tanah di Agroteknologi merupakan mata kuliah wajib bagi setiap kelas di semester awal ini, untuk selanjutnya kurang tau juga tapi semoga ada terus. Mau gak mau bertani harus berkutat dengan tanah, mempelajari, menganalisa dan merekayasanya sehingga bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Meski begitu tolong jauhkan persepsi anda kalo petani itu identik dengan ke-kumuh-an. Singkirkan itu. Namun bertanipun sekarang ada juga kok yang gak pake tanah : ada yang aero, hidro dsb sehingga bertanipun tak sesempit pengetahuan masyarakat awam. Tapi kembali lagi ke hakikat asal hidup tumbuhan/tanaman pada umumnya aja ya.Baca selebihnya »